RANGKUMAN PENERAPAN DAN DAMPAK DARI BIOTEKNOLOGI
TUGAS
BIOLOGI
RANGKUMAN
PENERAPAN DAN DAMPAK DARI BIOTEKNOLOGI
(Guru
Pembimbing: Tri Sulistiyani, S.Pd)
Oleh:
Nama : Anggi
Perdana Putra
Kelas : 12
MIPA 2
No : 08
SMAN 1
SIMO BOYOLALI
TAHUN
PELAJARAN 2020/2021 SMESTER 2
A. PENERAPAN
BIOTEKNOLOGI
a. Bidang
Pangan
1. Pemanfaatan
Mikroorganisme dalam Proses Fermentasi
Aplikasi
bioteknologi konvensional di bidang pangan melalui proses fermentasi bisa
dilihat dari contoh dalam table berikut :
No. |
Produk |
Bahan Mentah |
Mikroorganisme
yang berperan |
1. |
Tempe |
Kedelai |
Rhizopus
oryzae Rhizopus
clamydosporus |
2. |
Taoco |
Kedelai |
Aspergillyus
oryzae Rhizopus
Oligosporus |
3. |
Kecap |
Kedelai |
Aspergillus
soyae Aspergillus
wentii Aspergillus
oryzae |
4. |
Oncom |
Ampas
tahu, bungkil kacang. |
Neurospora
crassa |
5. |
Tapai |
Ketan
atau singkong |
Saccharomyces
cerevisiae |
2. Pemanfaatan
Mikroorganisme untuk memproduksi Bahan Makanan
a. Protein
Sel Tunggal (PST)
PST
merupakan istilah untuk menyebut protein yang berasal dari organisme uniseluler
atau multiseluler yang strukturnya sederhana. PST dapat dibuat dari bakteri,
ganggang, maupun jamur. Keunggulan dari PST yaitu :
·
Mempunyai kemampuan berkembang biak relatif
cepat.
·
Mempunyai kandungan protein lebih tinggi
daripada dengan sumber protein yang lain.
·
Dapat menggunakan substrat limbah sebagai media
tumbuh.
Contoh mikroba yang bisa
digunakan untuk membuat PST adalah Saccharomyces cerevisiae dan Candida
utilis.
b. Mikroprotein
Mikroprotein
adalah makanan sumber protein yang berasal dari miselium jamur. Microprotein
dihasilkan melalui proses fermentasi jamur Fusarium graminearum.
b. Bidang Pertanian dan
Peternakan
Bioteknologi modern banyak diaplikasikan dibidang pertanian dan
peternakan dengan memanfaatkan Teknik DNA rekombinan. Teknik tersebut dilakukan
dengan tujuan mendapatkan bibit unggul. Proses yang dilakukan dengan
memindahkan gen unggul dari satu organisme ke organisme lain melalui perantara
mikroorganisme. Aplikasi ini dapat dilihat dari proses pembuatan DNA rekombinan
tumbuhan dengan menggunakan vector Agrebacterium tumefaciens. Bakteri
tersebut dipilih karenan memiliki plasmid TI dapat bergabung dengan DNA
tumbuhan.
Contoh aplikasi bioteknologi
modern di bidang pertanian yaitu sebagai berikut:
1. Padi
Transgenik
Contoh
dari tanaman padi transgenic yaitu padi rojolele transgenik yang mampu
mengekspresikan laktoferin dan tanaman padi yang tahan terhadap cuaca dingin.
2. Tembakau
Resistan terhadap Virus
Teknologi
DNA rekombinan juga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh tanaman tembakau yang
tahan terhadap virus TMV(Tobacco Mosaic Virus). Teknologi tersebut
dikembangkan oleh seorang ilmuwan dari universitas Washington (AS).
3. Bunga
Antilayu dan Buah Tahan Busuk
Dengan
metode ini telah dikembangkan anyelir transgenic yang mampu bertahan selama 3
minggu jika normalnya hanya mampu bertahan selama 3 hari saja. Sedangkan jika
aktivitas gen penghasil etilen dpat dihambat memlalui rekayasa genetika maka
buah akan tetap segar dalam waktu lama.
4. Tanaman
Kapas Antiserangga
Tanaman
kapas transgenic antiserangga diperoleh dengan memasukkan gen delta endotoksin Bacillus
thuringiensis ke tanaman kapas melalui Teknik DNA rekombinan.
5. Pembuatan
Pupuk Organik
Pupuk
organic dibuat dengan memanfaatkan mikroorganisme. Keunggulan Teknik tersebut
yaitu penggunaan agen biologi untuk mengurangi penggunaan asam organic sehingga
dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan biaya produksi.
6. Kain
“Alami” Sintetis
Kain
alami sintetis merupakan gabungan dari serat alami yang bertekstur halus dengan
serat sintetis yang tidak mudah putus.
Contoh Pemanfaatan Bioteknologi dalam bidang peternakan di
antaranya yaitu :
1. Sapi
Perah dengan Hormon Manusia
Teknologi DNA rekombinan mampu menyisipkan
gen laktoferin pada manusia yang memproduksi HLF(Human Lactoferrin) pada
sapi perah. Dengan ini dpat dihasilkan sapi yang mampu memproduksi susu yang
mengandung laktoferin.
2. Bovin
Somatotropin (BST)
Teknologi ini dilakukan dengan menyisipkan
gen somatotropin sapi pada plasmid Escherichia coli untuk menghasilkan
BST.
c. Bidang Kedokteran
1. Antibiotik
Antibiotik
merupakan senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme untuk menghambat ep
pertumbuhan mikroorganisme lain. Contoh :
·
Jamur Cephalosporium sp. Menghasilkan
antibiotic sefalosporin untuk membunuh bakteri yang kebal terhadap antibiotic
penisilin.
2. Insulin
Insulin
adalah hormone yang diproduksi oleh kelenjar pancreas dan berfungsi mengatur
kadar gula dalam darah. Melalui Teknik rekayasa genetika, insulin dapat
diproduksi dalam jumlah banyak.
3. Vaksin
Transgenik
Vaksin
merupakan siapan antigen yang dimasukkan ke tubuh untuk memicu terbentuknya
sistem kekebalan tubuh. Pembuatan vaksin dilakukan melalui Teknik DNA
rekombinan dengan mengisolasi gen yang mengkode senyawa penyebab
penyakit(antigen) dari mikroba yang bersangkutan.
4. Antibodi
Monoklonal
Bioteknologi
pembuatan antibody monoclonal menggunakan prinsip fusi protoplasma. Fusi
protoplasma dilakukan dengan menggabungkan dua sel dari jaringan yang sama atau
dua sel organisme yang berbeda dalam suatu medan listrik. Antibodi monoclonal
dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan hormone korionik gonadotropin dalam
urine wanita hamil(untuk mengetahuo kehamilan).
5. Terapi
Gen pada Penderita Fibrosis Sistik
Penderita
fibrosis sistik mengalami kesulitan bernafas karena paru-parunya terisi lender.
Hal ini disebabkan adanya mutase gen yang mengakibatkan tidak terbentuknya
alfa-1-antitripsin. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan terapi gen untuk
memperbaiki atau mengganti gen-gen penyebab penyakit.
6. Interferon
Interferon
adalah protein yang dibentuk secara alami oleh sel sel sistem imun, misal sel
darah putih dan fibroblas.
d. Bioteknologi dalam bidang pertambangan (biometalurgi)
di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk
memisahkan logam dari bijihnya yaitu dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus
ferroxidans. Bakteri ini merupakan bakteri kemolitotrof yang mampu
memisahkan logam dari bijihnya. Energi yang digunakan Thiobacillus
ferroxidans dalam memisahkan logam dari bijihnya berasal dari hasil
oksidasi senyawa anorganik khususnya senyawa besi dan belerang. Asam sulfat
dari besi sulfat melarutkan logam dari bijihnya.
Berikut ini adalah tahapan bakteri dalam memisahkan tembaga
dari bijihnya, yaitu:
a. Bakteri
bereaksi dengan melarutkan senyawa belerang dan besi dalam batuan. Selanjutnya,
bakteri mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+.
b. Unsur
S dalam FeS2 bereaksi dengan ion hydrogen dan molekul oksigen membentuk H2SO4.
c. Ion
Fe3+ pada bijih yang mengandung CuSO4 mengoksidasi ion Cu+ menjadi Cu2+ dan
bereaksi dengan SO42- dari H2SO4 sehingga membentuk CuSO4.
d. Reaksi
selanjutnya adalah sebagai berikut:
CuSO4 + 2Fe + H2SO4 → 2FeSO4 + Cu +
2H+
e. Penerapan Bioteknologi dalam bidang Lingkungan (BiroMediasi)
1. Pengolahan
Limbah Cair
Limbah cair organic dapat diuraikan oleh
bakteri anaerob menghasilkan bahan bakar alternatif (biogas). Limbah cair yang
mengandung protein, lemak, dan karbohidrat difermentasikan oleh metanobakterium
secara anaerob sehingga mampu menghasilkan biogas.
2. Pengolahan
Sampah/Limbah padat
Pengolahan sampah dengan bantuan mikroba
adalah dengan cara pengomposan sampah-sampah organic. Pengomposan dapat
dilakukan dengan aerobic maupun anaerobic.
3. Plastic
Biodegradable
Salah satu usaha untuk mengurangi limbah
plastic yang menimbulkan pencemaran adalah dengan memproduksi plastic yang
mudah terurai (biodegradable) melalui bioteknologi. Mikroba yang mampu membuat
plstik biodegradable antara lain Alxaligenes eutrophus. Plastic
biodegradable lainnya adlah pullulan yang diproduksi ole Aureobasidium
pullulans.
4. Pengolahan
Limbah Minyak
Mikroorganisme yang berperan dalam
mengatasi limbah minyak, yaitu:
1) Pseudomonas
hasil rekayasa genetika oleh Dr. Chakrabarty mampu membersihkan senyawa
hodrokarbon dalam tumpahan minyak bumi dengan cara memecah ikatan hidrokarbon
minyak.
2) Acinetobacter
calcoacetinius mampu memproduksi emulsan yang menyebabkakn minyak bercampur
dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba.
3) Zhantomonas
campestris dapat mengumpulkan tumpahan minyak setelah sebelumnya minyak diberi
gum xanthan untuk mengentalkan.
B. Dampak
Penerapan Bioteknologi
1. Dampak
di Bidang Lingkungan
a. Dampak Positif
·
Bioteknologi juga dapat mengurangi pencemaran
lingkungan akibat pemakaian pestisida.
·
Bioteknologi juga dapat mengurangi pencemaran
limbah dengan menggunakan Thiobacillus ferroxidans untuk memisahkan
logam dari bijihnya.
b. Dampak
Negatif
·
Menimbulkan kerusakan pada ekosistem
Tanaman
kapas antiserangga selain dapat membunuh serangga hama dan menghasilkan produk
kapas berkualitas ternyata juga dapat membunuh organisme bukan target, misal
kupu kupu dan lembah, sehingga jenus serangga tersebut punah dan merusak
keseimbangan ekosistem.
·
Hilangnya Plasma Nutfah
Penemuan
organisme transgenic menimbulkan kecenderungan masyarakat untuk membudidayakan
organisme yang seragam, sehingga organisme local semakin tersingkir sehingga
dapat menimbulkan hilangnya plsma nutfah lokal.
2. Dampak
di Bidang Sosial Ekonomi
a. Dampak
Positif
Terjadinya
persaingan untuk mencari tanaman atau hewan varietas baru melalui proses
rekayasa genetika yang terjadi dikalangan industri.
b. Dampak
Negatif
Terjadinya
kesenjangan sosial dan ekonomi pada masyarakat karena produk-produk dari petani
dan peternak tradisional mulai tersisih oleh produk rekaysa genetika.
3. Dampak
Terhadap Kesehatan
a. Dampak
Positif
Adanya
penemuan produk-produk obat maupun hormone rekayasa genetika mengakibatkan
produk tersebut lebih murah dan mudah diperoleh
oleh masyarakat.
b. Dampak
Negatif
Penggunaan
produk Kesehatan hasil rekayasa genetika dapat mengakibatkan timbulnya alergi,
bahkan beberapa produk transgenic dapat mengakibatkan seseorang menjadi
resistan terhadap beberapa jenis antibiotic tertentu.
4. Dampak
Etika Moral
Penerapan
teknologi cloning yang dikhawatirkan akan diterapkan pada manisia dianggap
merendahkan martabat manusia.
Posting Komentar untuk "RANGKUMAN PENERAPAN DAN DAMPAK DARI BIOTEKNOLOGI"
terima kasih atas komentarnya.
Posting Komentar